Selain dianggap lebih praktis, untuk mendapatkan mobil sewaan ini memang tergolong mudah, asalkan konsumen dapat memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan perusahaan atau pihak penyewa mobil. Keuntungan lain, masyarakat yang pasti tidak perlu repot-repot untuk membeli mobil.

Bertambahnya kebutuhan masyarakat terhadap mobil sewaan itu memang telah menjadi fenomena klasik setiap tahunnya, terutama ketika menghadapi Lebaran. Permintaan masyarakat yang membutuhkan sewa mobil tersebut, kemudian berkembang dan akhirnya menjadi lahan usaha tetap bagi beberapa kalangan terutama para pelaku bisnis rental mobil selama ini. Bisnis rental mobil di Kota Bandung, baik itu rental mobil dalam skala usaha menengah maupun skala usaha kecil masih tetap eksis.

Terbukti, sebagian besar skala usaha rental tersebut diperkirakan sudah memiliki ribuan pelanggan. Dan, tidak saja hanya ramai ketika menjelang Lebaran atau hari-hari libur lainnya, namun juga tetap marak pada hari-hari biasa. Permintaan masyarakat yang terus bertambah terhadap mobil sewaan tersebut, tentu telah disikapi para pelaku usaha rental jauh-jauh hari sebelumnya. Hal ini tampak dari kesibukan pada beberapa perusahaan rental mobil yang sudah mulai meningkat sejak memasuki awal Ramadan.

Bahkan, saat ini persediaan mobil nyaris telah habis disewakan. Meningkat Kondisi itu seperti terjadi pada salah satu rental mobil ternama di betulan Jln. Cipaganti Bandung, sebelum memasuki bulan puasa permintaan sewa mobil di rental tersebut sudah mulai meningkat. Kemudian, mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir ini. "Sebagian besar mobil rental di sini memang banyak yang sudah dipesan," kata seorang petugas rental.

Menurutnya, khusus memenuhi keperluan masyarakat menghadapi Lebaran, pihaknya menyewakan mobil secara paket (paket Lebaran), rata-rata selama 10 hari atau lebih. Adapun mobil-mobil yang disewakan umumnya adalah jenis niaga seperti Kijang, dengan tarif sewa rata-rata sebesar Rp 3.850.000,00 selama 10 hari. "Kalau konsumen mau pakai sopir, tentu ada tambahan biayanya. Dan harus membayar biaya asuransi sebesar Rp 250.000,00. Kalau mobil sewa selama digunakan tidak terjadi apa-apa, biaya asuransi ini akan dikembalikan lagi ke konsumen," jelasnya. Ia mengakui, minat masyarakat masih tidak surut untuk menyewa mobil kendati saat ini harga bensi dan solar sedang tinggi pascakenaikan harga BBM awal Oktober 2005 lalu.

Selain karena para pelanggan rental mobil umumnya berasal dari kalangan menengah, juga akibat kebutuhan mobil menjelang Lebaran yang terus meningkat. Maraknya usaha sewa mobil tersebut, tampak pula pada sebuah perusahaan jasa travel ternama di Kota Bandung. Sejak tiga hari terakhir ini, banyak pelanggan yang memesan mobil travel sesuai trayek yang telah ditentukan perusahaan. Mobil travel ini hanya mengantar penumpang jurusan satu arah ke salah satu kota tujuan. "Maaf pak, mobil travel ke Jakarta untuk besok pagi sudah penuh. Bagaimana kalau ngambil yang jadwal sore. Atau kalau mau, bapak ngambil jadwal pagi, tapi pergi hari lusa," kata seorang petugas pemasaran, ketika sedang sibuk melayani konsumen lewat sambungan telefon.

Menyangkut tarif, perusahaan travel itu menghitung berdasarkan lokasi dan jarak tujuan. Semakin jauh jarak, semakin tinggi pula biaya ongkos perjalanan. Misal tujuan ke Jakarta, tarifnya kini per orang Rp 100.000,00/orang dan ke Bandara Soekarno Hatta Rp 150.000,00. Kemudian tarif per orang untuk tujuan kota lain seperti Bogor Rp 75.000,00, Tasikmalaya Rp 60.000,00, dan Cirebon Rp 65.000,00. "Kalau daerah tujuan di luar area kita, akan kena charge (tambahan biaya). Ditambah lagi, biaya jemput Rp 15.000,00," paparnya.